Dormatekno.com - Pada hari ini, Xiaomi mengadakan rapat keuangan untuk kuartal pertama tahun 2023. Dalam pertemuan tersebut, Lu Weibing, Presiden perusahaan, mengungkapkan penyesalan atas penutupan bisnis chip Oppo. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa Xiaomi tetap bertekad untuk berinvestasi dalam pengembangan chip dan akan terus melakukannya di pasar chip.
Pada awal bulan ini, Oppo mengumumkan penutupan anak perusahaan pengembangan chip mereka yang bernama Zeku. Alasan di balik penutupan tersebut adalah tantangan ekonomi dan fluktuasi pasar smartphone yang tidak stabil. Oppo sebelumnya telah memproduksi chip imaging (Marisilicon X) untuk smartphone mereka dan juga baru-baru ini mengumumkan Marisilcon Y, sebuah audio NPU.
Lu Weibing mengekspresikan penyesalan atas penutupan bisnis chip oleh rekan-rekan mereka di Oppo. Ia menyoroti tantangan dalam mengembangkan inti chip dan kesulitan di dalamnya. Lu Weibing juga mengajak orang-orang untuk menghargai setiap langkah berani yang diambil dalam industri ini.
Namun, Lu Weibing dengan tegas menyatakan bahwa penutupan tersebut tidak akan menghambat upaya Xiaomi dalam pengembangan chip. Ia mengatakan, "Kami sangat menyadari kesulitan, jangka waktu yang panjang, dan kompleksitas dari investasi dalam chip. Di masa depan, kita harus menghormati aturan yang berlaku di industri chip dan tidak terburu-buru mencapai kesuksesan instan. Kita harus siap untuk bertahan dalam perang jangka panjang. Kita tidak bisa menjalani maraton seperti lomba lari 100 meter."
Selama beberapa tahun terakhir, Xiaomi telah mengembangkan sejumlah chip untuk digunakan dalam smartphone mereka, termasuk Surge S1, Surge S2, Surge V1, P1, dan G1. Chip-chip ini dirancang untuk meningkatkan kinerja, daya tahan baterai, dan kualitas kamera dari smartphone Xiaomi. Selain itu, perusahaan ini juga sedang mengembangkan beberapa chip lainnya, seperti chip modem 5G dan chip kendaraan otonom. Kabarnya, Xiaomi bahkan sedang merekrut tenaga ahli dari bisnis chip Oppo yang telah dibubarkan.
Dan tanpa disadari, chip custom buatan pabrikan-pabrikan asal Tiongkok ini sudah jadi pembeda produk mereka dari produk-produk kompetitornya seperti Samsung, Asus bahkan Google dengan Pixel-nya.