Dormatekno.com - Samsung dan Huawei melakukan banyak upaya pada ponsel lipat karena mereka percaya handset ini mewakili masa depan perangkat mobile.
Dengan kebutuhan layar yang berukuran lebih besar, teknologi foldable phone atau smartphone dengan layar lipat bisa menjadi solusi terbaik bagi banyak pengguna.
Tetapi CEO BlackBerry John Chen tidak sependapat dengan hal tersebut.
Menurut Chen, selain punya harga yang sangat tinggi, perangkat ini juga terlalu tebal.
Bahkan dia tidak akan membiarkan siapa pun di perusahaannya membeli telepon yang dapat dilipat kecuali divisi tertentu.
Dan menurutnya, tidak ada terobosan lagi setelah Fingerprint scanner, Face Recognition dan Irish Scanner.
Dengan sikap CEO John Chen yang demikian, apakah ini adalah tanda jika BlackBerry akan kembali tertinggal dari kompetitor di segmen smartphone?
Ponsel lipat pertama yang memasuki pasar global adalah Samsung Galaxy Fold dan mungkin akan tersedia mulai Mei, dengan banderol harga awal sekitar $ 2.000 ( Rp 28juta ).
Setelah itu Foldable Phone Huawei Mate X dengan konsep yang berbeda (layar lipat ditempatkan di sisi luar) juga akan masuk ke pasar.
Siap - siap kalah saing lagi, Blackberry?
Sumber